Asal usul nama-nama masing-masing Kedusunan
1. Kedusunan Karangnunggal
Dusun Karangnunggal
dibentuk setelah terbentuknya Pemerintahan Desa Karangnunggal dan diberi nama
Dusun Karangnunggal mengambil dari nama Desa
dengan harapan dapat tumbuh dan berkembang dalam mewujudkan partisipasi aktif dan peran serta
masyarakat yang bersatu,teguh dan mampu mempertahankan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Kedusunan Karangsari
Dusun Karangsari
dibentuk pada tahun 1978 merupakan pemekaran dari kedusunan Karangnunggal
,dengan diberi nama Karangsari sebagai pengejewantahan
dari asal usul nama Desa,yakni mempertahankan persatuan dan kesatuan dalam
meningkatkan pembangunan di segala bidang,baik fisik materil maupun mental
sepritual disertai itikad yang baik.
3. Kedusunan Ciawitali
Dusun Ciawitali
dibentuk setelah terbentuknya Pemerintahan Desa Karangnunggal dan diberi nama
Dusun Ciawitali adalah diambil dari tiga suku kata yakni Cai yang disingkat menjadi Ci ( bahasa sunda ) = Air (bahasa indonesia ) , Awi
( bahasa sunda ) Bambu ( bahasa
Indonesia),dan Tali ( bahasa sunda ) = pengikat ( bahasa Indonesia ) .
Ci,Cai = Air adalah
merupakan salah satu sumber kehidupan dan kebutuhan primer bagi semua mahluk
hidup .
Awi = Bambu adalah
jenis tanaman hutan rakyat yang merupakan faktor penunjang bagi penghidupan
masyarakat setempat ,jenis tanaman hutan rakyat di kampung tersebut sangat
potensial di masa itu.
Tali = Pengikat
adalah jenis alat untuk mengikat antara satu benda dengan benda yang lainnya
sehingga menjadi kuat dan tidak mudah lepas kecuali pengikatnya dibuka atau
dirusak oleh segelintir orang yang kurang bertanggung jawab.
Jadi : dengan
dinamakan Ciawitali diharapkan masyarakat di kedusunan tersebut menjadi
kokoh,kuat,bersatu padu dan tidak bercerai berai,karena jika beberapa benda
yang kecil bisa diikat menjadi satu kesatuan yang utuh ,maka akan menghasilkan
kekuatan yang dahsyat dalam mempertahankan segala macam tantangan dan hambatan.
4. Kedusunan Cimuncang
Dusun Cimuncang dibentuk setelah terbentuknya
Pemerintahan Desa Karangnunggal,dan diberi nama Cimuncang adalah diambil
dari kata Cai yang disingkat menjadi Ci ( bahasa sunda ) = Air ( bahasa Indonesia ) dan Muncang
( bahasa sunda ) = Kemiri ( bahasa Indonesia )
Ci,Cai = Air
adalah merupakan salah satu sumber kehidupan dan kebutuhan primer bagi semua
mahluk hidup .
Muncang = Kemiri
adalah jenis kayu hutan yang tumbuh subur dan berbuah lebat,kemudian buahnya
bermanfaat untuk bumbu masak, dan konon kabarnya di kampung tersebut ada
setangkai pohon Muncang/Kemiri yang besar dan kokoh sehingga keberadaannya
menghasilkan sumber air dan sangat menunjang terhadap peningkatan hasil
produksi pertanian.
Jadi : dengan dinamakan
Cimuncang mempunyai makna “ kampung yang subur akan
kandungan alam disertai kekuatan budaya kebersamaan dalam melaksanakan
pembangunan Nasional “.
5.Kedusunan Mekarsari
Dusun Mekarsari
dibentuk pada tahun 1980 merupakan pemekaran dari Kedusunan Karangsari dan
diberi nama Mekarsari sebagai pengejewantahan dari asal usul nama Dusun
Karangsari ,yakni mempertahankan persatuan dan kesatuan dalam meningkatkan
pembangunan di segala bidang,baik fisik materil maupun mental sepritual disertai
itikad yang baik.
6.Kedusunan Rahayu
Dusun Rahayu dibentuk
pada tahun 1982 merupakan pemekaran dari kedusunan Karangnunggal,dengan diberi
nama Rahayu
mempunyai arti yang sangat dalam yakni “ Mulus Rahayu berkah salamet” Kampung
yang damai sejahtera lahir bathin.
7. Kedusunan Cikadu
Dusun Cikadu dibentuk
pada tahun 2007 merupakan pemekaran dari kedusunan Ciawitali dan diberi nama Cikadu diambil dari dua suku kata yakni Cai yang disingkat menjadi Ci ( bahasa sunda ) = Air (bahasa indonesia ) .
Ci,Cai = Air adalah
merupakan salah satu sumber kehidupan dan kebutuhan primer bagi semua mahluk
hidup .
Kadu = Durian adalah
jenis kayu hutan yang tumbuh subur dan berbuah lebat,kemudian buahnya enak
dimakan yang rasanya manis dan lejat , dan konon kabarnya di kampung tersebut
sangat potensil dengan pohon Kadu /
Durian sehingga menghasilkan nilai
tambah terhadap peningkatan ekonomi
masyarakat setempat.
Jadi : Dengan ekonomi
yang kuat sebagai modal utama dalam mempertahankan pembangunan di segala
bidang.
0 komentar:
Posting Komentar